Diberdayakan oleh Blogger.

MY SCHOOL

MY SCHOOL
SMA BABUSSALAM

Popular Posts

Blogger templates

Diagonal Select - Hello Kitty

Blogger news


About

Blogger news

Blogroll

Welcome Dina Elmaria's Blog :)

Blogger templates

Welcome Dina Elmaria's Blog
RSS
Post Icon

Hafidz dan Hafidzah termuda

Tabarak Labudi, 

Anak ini telah mampu menghafal 30 juz Al-Qur’an disaat umurnya masih empat setengah tahun. Tabarak menyelesaikan hafalannya dalam kurun waktu satu setengah tahun.
Ayah Tabarak, Dr. Kamil Labudi seorang pegawai farmasi. Ia memberi nama Tabarak karena ia pernah bermimpi tentang istrinya, Rasha Gayar yang dikunjungi oleh ayat 
تبارك اسم ربك ذو الجلال والإكرام
Sejak itu Kamil berniat untuk memberi nama anaknya Tabarak, baik laki-laki ataupun perempuan. Kamil mengatakan, “Anakku telah menghafal surah al-Fatihah dan Muawwizatain (an-Nas dan al-Falaq) ketika usianya belum genap dua tahun.
Ibu Tabarak  menyadari kemampuan Tabarak sebagai penghafal Al-Qur’an sejak ia masih berusiia dua setengah tahun. Saat itu Tabarak menghadiri acara sebuah acara dari rekan keluarga dan ketika itu, Tabarak menolak untuk bernyanyi bersama anak-anak lainnya. Hal yang membuat Rasha terkejut adalah Tabarak mampu mengulangi lirik lagu tersebut setelah enam bulan kejadian itu.
Di awal pernikahan, kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti program yang dikhususkan untuk menghafal Al-Qur’an. Keduanya mampu menghafal tujuh juz: juz Tabarak dan juz Amma, surah al-Fatihah hingga surah an-Nisa. Saat itu ibunya berhenti menghafal karena hamil dan melahirkan Tabarak. Tetapi sang ayah tetap meneruskan menghafal Al-Qur’an secara lengkap. Meski begitu, Rasha pada akhirnya berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an bersama dengan Tabarak, setelah ia menghafalkan Al-Qur’an.
 “Selain menghafal Al-Qur’an, Tabarak juga menghafal Qaidah an-Nuraniyyah, Qiraah Quran as-sab’ (kaidah qiraah yang tujuh), dua nazam (kaidah) tajwid: yang satu terdiri atas lebih dari 150 bait syait, sedangkan yang lain terdiri atas lebih dari 80 bait.” Ujar Kamil.
Kamil senantiasa menemani Tabarak dan teman-temannya selama ia menghafal Al-Qur’an. Ini terutama karena anak dalam fase usia dini memiliki kekuatan hafalan yang tinggi. Kamil dan Rasha menyediakan mereka susu dan kurma demi menghidupkan sunah Nabi. Hal ini dilakukan kepada putranya sejak awal ia menghafal.
Menurut Rasha, anaknya telah menghafal 80 persen Al-Quran ketika di rumah, sedangkan sisanya ia hafal ketika bergabung dengan halaqah tahfidz (kumpulan penghafal) yang pada awalnya menolak Tabarak karena usianya yang masih muda, namun kemudian menerima karena ia telah menghafal lebih dari separuh Al-Qur’an.
Pangeran Mishaal bn Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi penghargaan kepada Tabarak Labudi setelah ia memenangi kompetisi penghafal Al-Qur’an termuda di dunia. Ini berlangsung pada acara yang ke-29 di Jam’iyah Khairiyah Litahfizil Qur’an, Jeddah.
Yazeed Tamamuddin (7 tahun) bukan satu-satunya hafizh cilik dalam keluarganya. Kakaknya, Tabarak (9 tahun), dan adiknya Zeenah (5 tahun) juga meraih gelar hafizh pada usia balita.

Penghafal al-qur’an termuda di dunia ini (Tabarak) terus mengulang-ulangi bacaan ayat-ayat al-qur’an untuk adiknya, Yazid Tamamuddin, yang lebih muda satu setengah tahun darinya. Adiknya sudah hafal dua belas juz al-qur’an ketika itu. Ia “iri” pada sang kakak yang mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Karena itu, sang adik berusaha untuk meniru agar memperoleh hadiah yang telah diberikan ayah ibunya pada kakaknya. Hal inilah yang menjadikan sang adik dapat membaca ayat-ayat al-qur’an, buku, juga koran sebelum ia masuk sekolah.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar