Tabarak Labudi,
Anak ini telah mampu menghafal 30 juz Al-Qur’an disaat umurnya masih empat setengah tahun. Tabarak menyelesaikan hafalannya dalam kurun waktu satu setengah tahun.
Ayah Tabarak,
Dr. Kamil Labudi seorang pegawai farmasi. Ia memberi nama Tabarak karena ia
pernah bermimpi tentang istrinya, Rasha Gayar yang dikunjungi oleh ayat
تبارك اسم ربك ذو الجلال والإكرام
Sejak itu Kamil
berniat untuk memberi nama anaknya Tabarak, baik laki-laki ataupun perempuan. Kamil mengatakan, “Anakku telah menghafal surah al-Fatihah
dan Muawwizatain (an-Nas dan al-Falaq) ketika usianya belum genap dua tahun.
Ibu Tabarak menyadari kemampuan Tabarak sebagai penghafal
Al-Qur’an sejak ia masih berusiia dua setengah tahun. Saat itu Tabarak
menghadiri acara sebuah acara dari rekan keluarga dan ketika itu, Tabarak
menolak untuk bernyanyi bersama anak-anak lainnya. Hal yang membuat Rasha
terkejut adalah Tabarak mampu mengulangi lirik lagu tersebut setelah enam bulan
kejadian itu.
Di awal
pernikahan, kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti program yang
dikhususkan untuk menghafal Al-Qur’an. Keduanya mampu menghafal tujuh juz: juz
Tabarak dan juz Amma, surah al-Fatihah hingga surah an-Nisa. Saat itu ibunya
berhenti menghafal karena hamil dan melahirkan Tabarak. Tetapi sang ayah tetap
meneruskan menghafal Al-Qur’an secara lengkap. Meski begitu, Rasha pada
akhirnya berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an bersama dengan Tabarak, setelah ia
menghafalkan Al-Qur’an.
“Selain menghafal
Al-Qur’an, Tabarak juga menghafal Qaidah an-Nuraniyyah, Qiraah Quran as-sab’
(kaidah qiraah yang tujuh), dua nazam (kaidah) tajwid: yang satu terdiri atas
lebih dari 150 bait syait, sedangkan yang lain terdiri atas lebih dari 80
bait.” Ujar Kamil.
Kamil senantiasa menemani Tabarak dan teman-temannya selama
ia menghafal Al-Qur’an. Ini terutama karena anak dalam fase usia dini memiliki
kekuatan hafalan yang tinggi. Kamil dan Rasha menyediakan mereka susu dan kurma
demi menghidupkan sunah Nabi. Hal ini dilakukan kepada putranya sejak awal ia
menghafal.
Menurut Rasha, anaknya telah menghafal 80 persen Al-Quran
ketika di rumah, sedangkan sisanya ia hafal ketika bergabung dengan halaqah
tahfidz (kumpulan penghafal) yang pada awalnya menolak Tabarak karena usianya
yang masih muda, namun kemudian menerima karena ia telah menghafal lebih dari
separuh Al-Qur’an.
Pangeran Mishaal bn Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi
penghargaan kepada Tabarak Labudi setelah ia memenangi kompetisi penghafal
Al-Qur’an termuda di dunia. Ini berlangsung pada acara yang ke-29 di Jam’iyah
Khairiyah Litahfizil Qur’an, Jeddah.
Yazeed Tamamuddin (7 tahun) bukan satu-satunya hafizh cilik dalam keluarganya. Kakaknya, Tabarak (9 tahun), dan adiknya Zeenah (5 tahun) juga meraih gelar hafizh pada usia balita.
Yazeed Tamamuddin (7 tahun) bukan satu-satunya hafizh cilik dalam keluarganya. Kakaknya, Tabarak (9 tahun), dan adiknya Zeenah (5 tahun) juga meraih gelar hafizh pada usia balita.
Penghafal
al-qur’an termuda di dunia ini (Tabarak) terus mengulang-ulangi bacaan ayat-ayat
al-qur’an untuk adiknya, Yazid Tamamuddin, yang lebih muda satu setengah tahun
darinya. Adiknya sudah hafal dua belas juz al-qur’an ketika itu. Ia “iri”
pada sang kakak yang mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Karena itu,
sang adik berusaha untuk meniru agar memperoleh hadiah yang telah diberikan
ayah ibunya pada kakaknya. Hal inilah yang menjadikan sang adik dapat membaca
ayat-ayat al-qur’an, buku, juga koran sebelum ia masuk sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar